Kasus lain yang berhubungan alam bawah sadar adalah ketika bermimpi. Saya salah satu orang yang setiap tidur selalu bermimpi. Pernah saat saya tidak bermimpi apapun, rasanya tidak seperti tidur dan malahan merasa ada yang kurang. Seperti belum tidur, saya aru menyadari bahwa saya tidur hanya dari jarum jam yang maju beberapa jam saat saya terakhir masih sadar. Sewaktu kecil saya lebih sering bermimpi buruk dibandingkan saat menginjak masa remaja (Sekarang sih sudah melewati dewasa). Setiap terbangun itu saya sering kesal sendiri kenapa kalau mimpi seram saya hanya berteriak ketakutan, tetapi tidak melakukan perlawanan apapun. Padahal kan setan takit dengan ayat al-qur'an). Semenjak itu saya bertekad untuk membaca ayat yang saya bisa kalau bertemu setan di dunia mimpi. Alhasil, keesokannya saya kembali bermimpi seram. Apa yang saya lakukan? ketika mimpi saya teringat ucapan saya ketika berada di dunia nyata (catatan: Ketika bermimpi kadang-kadang saya menyadari bahwa itu ada di dunia mimpi, bukan alam nyata). Saya pun mencoba memulai membaca surat al-fatihah dan an-nas dan berhasil. Ternyata di dalam mimpi pun saya bisa melafalkan ayat-ayat tersebut dengan lancar dan berulang-ulang. Hingga kini masih saya lakukan kalau memang sedang mimpi seram. Kadang-kadang setannya lebih jago sih. Dia hanya menertawakan dan malah ikut melafalkan ayat-ayat yang saya baca. Ya, yang jelas sugesti saya saat terjaga terhadap mimpi itu tercapai.
Sebenarnya ada beberapa hal lain yang seputar alam bawah sadar. Dahulu saya kira semua orang sama seperti saya. Sekarang saya baru menyadari yang saya alami tidak semua orang mengalami. Akan tetapi saya masih percaya tubuh kita itu sebenarnya ada pusat yang mengontrolnya, yaitu: Pikiran kita sendiri. Kita bisa memberi sugesti untuk diri kita sendiri. Hal-hal tersebut tidak akan bisa terealisasi kalau kita terlanjur ketergantungan pada alat bantu, misalnya alarm pada jam atau HP. Semua berawal dari kebiasaan yang kita buat. Butuh proses juga, terutama bagi yang belum terbiasa.