Kadang orang lebih sensitif disaat posisinya tidak sedang diatas. Seperti halnya fans sebuah klub Bola. Saat jagoannya kalah, maka sekali kena ejek langsung naik pitam. Lihat saja kondisi persepakbolaan di negara ini. Bukan hal yang aneh kalau supporter Bola ribut pasca pertandingan hanya karena klub yang dibelanya kalah. Aduuuh....engga banget deh!!!
Mungkin mereka membela daerahnya. Bisa jadi juga pengaruh etnosentrisme. Misalnya, Pendukung Persib (baca:Viking) rata-rata orang jawa-barat atau suku sunda. Sekalipun ada yang pendukung dari luar Jawa-barat, dia adalah orang yang mempunyai pengalaman pribadi dengan wilayah tersebut, contohnya adaalah mahasiswa unpad yang berasal dari Sumatra Barat. Karena tinggal lama di Bandung dan bersosialisasi dengan keturunan Sunda maka terbawa untuk mendikung Persib. Begitupun dengan pendukung Persija (baca:Jack Mania) dan lainnya. Sebenarnya timbul ikatan emosional antara mereka, terlebih ini berkaitan dengan masalah wilayah. Lebih ke arah kebanggaan daerah.
Tetapi ada juga yang mati-matian mendukung Tim luar negeri. sampai harus ribut kata-kataan untuk Tim yang sebenarnya bangsanya bukan, keturunannya juga bukan. mengidolakan sih wajar. Kita bisa banyak belajar dari luar untuk hal positifnya. Jujur saja persepakbolaan di Indonesia masih agak jauh prestasinya dibandingkan dengan Tim-Tim di Eropa. Tetapi alangkah anehnya kalau kita menggilai tanpa ada logika.
Saya sendiri pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Saat Manchester United dan Liverpool bertanding di Liga Primer Inggris. Ketika itu saya mendukung MU yang jujur saja saya juga bukan maniak bola. Bagi saya Bola itu hanya untuk Fun. bersama teman-teman nonton bareng seru-seruan. tapi ga salah dong??
Di suatu tulisan dalam status Twitter saya menyebut Liverpool dengan Liverpool. karena memang kalau untuk kata-kataan seperti ini sudah biasa bagi saya dan teman-teman. Saya pun tidak benar-benar ambil pusing. Tetapi rupanya salah satu fans dari liverpool tidak suka dengan tulisan saya ini. Dia mengatakan bahwa saya yang gak ngerti sial bola jangan sok ngerti soal bola. dan Dia m,enganggap Liverpool merupakan "darah" baginya. Whaatt??? saya sangat terkejut. Sebesar inikah seseorang mencintai Tim Bola yang nota bene masih Tim Luar negeri.
Tentunya saya juga tidak terima, kemudian saya balas tulisannya. sari situlah banyak teman-teman yang menjadi follower saya di twitter me-retweet bahkan me-replay. mereka pada umumnya mendukung saya. Semua orang berhak menonton bola baik ngerti atau yang tidak ngerti. Bahkan dianggap orang itu adalah orang yang aneh dan sensitif. Lagipula saya juga tidak merasa sok ngerti. saya tidak mengkomentari masalah pemain atau apapun. saya hanaya menulis Liverpool dengan Liverpool.
Ternyata banyak yang memberitahu bahwa ada yang lebih parah dari saya. malahan Liverpool ditulis menjadi Looserpool. kalau di review, sebenarnya memang hal yang wajar sebutan-sebutan seperti ini. Malahan MU saja sering sekali dicaci maki oleh yang tidak suka dengan MU. bahkan disebut Tuyul Merah. Tetapi pendukung MU tidak sesensitif pendukung Liverpool. Padahal mereka benar-benar pendukungs ejati MU. Mungkin karena situasi.
Kondisinya, Liverpool adalah Tim besar di Inggris.
Liverpool sebenarnya adalah klub legenda di Inggris. Bersama Mancehster United, mereka kini menjadi tim tersukses di tanah Britania. The Reds sendiri kini menjadi tim Inggris yang paling banyak meraih titel Liga Champion. Akan tetapi, entah mengapa prestasi mereka 2 dekade terakhir semakin lama semakin menurun. Mereka membiarkan Manchester United menyamai rekor titel Liga mereka. Mereka sudah 4 musim tidak panen gelar. Bahkan di awal musim ini, mereka terjerumus ke papan bawah klasemen.
Mungkin inilah sumber kesensitifan fans Liverpool. Mereka haus akan masa jaya. Banyak yang mengomentari bahwa pada umumnya fansnya Liverpool memang lebih sensitif. saya hanya mau menyarankan untuk pergunakan logikamu. Mau sebesar apapun mereka, tetap saja lebih bangga Tim dari Indonesia. ternyata lebih baik kelakuan Viking Persib, Jack Mania, atau Bonek yang sewot demi membela Tim dari derahnya dari pada pendukung bola yang sudah terbuai oleh tim luar sampai mengumpat temannya sendiri. Bola aja kok SENSI sih mas???